Selasa, 18 Maret 2008

napak tilas miss uniperes2007

23 mei 2007

Sebenarnya jauh sebelum itu saya sudah tahu akan adanya kontes miss uniperes. Tentu saja dari chanel chat #gim4mks. Tapi jujur, secara utuh informasi itu tak saya tahu. Dipikiran saya waktu itu kalau konsep miss uniperes adalah konsep yang diadaptasi dari kontes-kontes sejenis (miss universe, miss word, putri Indonesia, miss Indonesia, putri waria, dll) yang diperuntukkan buat anak-anak gim4mks. Berdasarkan itu semua dan sisa-sisa semangat pasca gagal peruntungan di lomba duta baca makassar (boleh juga sebagai epsresi kekecewaan saya pada lomba itu) maka sayapun mendaftar di ajang itu. Malam itu juga saya dan panitia pelaksana ketemu digerbang kampus UIN. Semangat panitia yang menerapkan system "jemput bola" membuatku salut dan kagum kepada kekompakan dan semangat mereka. Formulir yang disodorkan panitia sejenak kuperhatikan secara seksama. Kok seperti ini?

Kabut itu lambat laun tersingkap. Konsep yang kubayangkan ternyata beda dengan yang ditawarkan oleh panitia. Saya mulai bimbang untuk tetap maju atau mundur sampai disini saja. Berat dan aneh buat saya pribadi. Haruskah dan siapkah saya?! biarlah. Coba tak mengapa. Saya merasa tak enak hati dengan rombongan panitia yang telah meluangkan waktunya datang ditempat pertemuan itu. Formulir seharga 15.000 pun saya bayar sebagai tanda deal untuk maju dikontes unik itu.

4 juni 2007

Kafe indira. Disinilah technical meeating dan prosesi wawancara dilakukan. Tak banyak calon finalis yang hadir pada waktu itu dengan berbagai alasan. Masih kerja, masih didaerah dan berbagai alasan lainnya. Kalau tak salah ingat, Cuma enam orang peserta. Wawancara singkat seputar visi dan misi serta persiapan-persiapan apa yang perlu kami siapkan nantinya. Sore itu, wawancara direncencanakan dimulai pukul 3 sore. Namun acara molor sampai jam 5 sore. Yach, malam jam tujuh barulah kami semua bubar dari café itu. Disinilah untuk pertama kalinya aku kenal dengan juara sebelumnya. Ainun faisal jariah namanya. Pantas dia juara. 3 B yang dia miliki cukup pantas membuatnya merebut mahkota miss uniperes 2006. mahkota didalam bayangku kuharap bertengger diatas kepala ini. Sungguh, hari itu kekikukan pertama mulai menyergapku. Bagi saya ini adalah pengalaman baru dalam dunia yang teramat asing bagiku.

10 juni 2007

Hari minggu yang cerah. Sesuai dengan intruksi dari panita pelaksana maka jam sembilan pagi semua kontestan harus ada di lokasi pemotretan. Tepatnya di mirror studio yang tempatnya tak jauh dari café indira. Seperti biasa saya adalah orang yang paling pobia yang namanya terlambat. Beberapa menit sebelum jam sembilan pagi saya telah tiba diantar motor oleh kakak. Sepi dan lengah segera menyergapku. Sesaat saya hanya bengong tak tahu harus melakukan apa. Salah alamatkah saya?! Atau………aku yang kepagian datangnya. Akhirnya, saya menghubungi salah seorang panita untuk melakukan konvirmasi. Ternyata benar. Saya yan terlalu on time. Lama saya menunggu kapan datangnya panitia yang lain terlebih calon kontestan

Jora!!!!

Nama seorang panitia yang datang pertama kali. Dia ini ternyata miss pavorite 2005. keresahan dihatiku sesaat berkurang. Itu artinya aktifitas hari ini tetap berlangsung meski lagi-lagi akan molor hingga beberapa jam. Mungkin jam satu siang barulah pemotretan dimulai. Gila!!! Hari itu boleh dikata untuk pertama kalinya saya tampil nyentrik didepan orang lain. Saya harus menjadi orang lain dan melupakan sesaat pribadiku yang sebenarnya. Nirwana oretcabora jafar. Itulah sosok yang musti kuperankan meski lagi-lagi tak sesempurna seperti yang diharapkan. Gaun hitam setumit dengan dandangan yang super menor. Jadilah saya nirwana oretcabora jafar. Penampilan yang kaku dan malu-maluin harus berfose didepan kamera kameramen membuatku shock setengah mati. Rasa yang mungkin tak terlalu ngaruh pada kontestan lain yang sudah terbiasa dandan seperti itu. Pada sesi ini jumlah peserta lumayan banyak. Kalau tak salah ingat peserta yang sempat datang berjumlah sembilan orang. Yeyen, octa, marsyanda, bunga, fika, anggun, dan yang lainnya. Matahari mulai bersembunyi diufuk barat barulah acara pada hari itu kelar. Khusus pemotretan saja.

14 juni 2007

Sesuai jadwal, hari itu adalah sesi kunjungan kelokasi pelestarian alam. Dan bantimurung menjadi tujuan utama kami. Setelah merampungkan aktifitas pagiku sayapun menuju wartel jayanti yang menjadi tempat yang disepakati untuk kami berkumpul. Mulanya saya kira tlah terlambat lagi. Dan lagi-lagi hanya jora yang saya dapati ada disana. Rupanya tempat kumpul telah dipindahkan kesalon rara, beberapa puluh meter dari tempat smeula. Disana telah menunggu yeye, bunga dan octa. Tentu saja dengan penampilan yang menor layaknya seorang transeksual.

Entahlah. Mungkin begitulah Indonesia. Lagi-lagi waktu molor hingga beberapa jam dari waktu yang telah direncanakan. Kalau ngak salah jam satu siang barulah kami berangkat kelokasi tujuan. Duh, mengira kontestan harus dandan dulu membuatku dandan kilat tanpa bantuan sang ahli. Jadilah saya manusia jadi-jadian dengan rupa yang lucu. Hanya kostum dan muka yang berpoles menandakan saya seorang wanita dan yang lainnya masih cowok banget deh.

dipikiran saya, kami akan menggunakan bus pariwisata sebagai transport kebantimurung seperti yang dijanjikan pihak panitia. Ternyata tidak. Hanya oplet biru yang menjadi kendaraan kami kesana. Jadilah peserta ditambah beberapa orang panitia menjadi sate hidup diatas mobil biru itu. Perjalanan yang mengerikan. Aksi kebut-kebutan dan beberapa kesalahan teknis membuat tilang menjadi oleh-oleh kami semua. Duh, dah terlambat ditilang pula. Benar-benar sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Belum hilang rasa mual tergunjang diatas mobil, tiba titempat tujuan saya dicekam rasa yang lain. Malu dan malu…..dan lagi-lagi malu. Dengan penampilan “manusia setengah dewa” sosok kami yang unik dan aneh menjadi tontonan gratis pengunjung yang begitu ramai saat itu. Duh, rasanya pengen pingsan aja. Biar ngak nanggung beban malu yang begitu wah dan wah lagi. Dengan langkah tertatih-tatih kutelusuri jalan didalam kawasan itu menuju tepian sungai terus kearah hulu. Ngak tahu lagi namanya apa. Yang pasti pengunjung lain hanya satu dua orang yang sampai ketempat itu.

Kegilaan demi kegilaan meski kulewati bersama finalis lainnya. Hari ini ada tiga agenda meski yang terwujud Cuma dua saja. Duh, bisa dibayangin gimana kekinya saya saat itu. Orang yang lalu lalang hanya tersenyum lucu memandangi kami. Bahkan nih ada yang sempat berkata kalau saya tuh mirip aktris latin. Sesi pemotretan profil tlah usai. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi swimsuit. Heboh banget deh

Oh,yach. Fase casual penampilan saya makin ngejreng aja. Coba bayangin. Dengan menggunakan bh+ casual+ jeans+ wig kribo saya mesti bergaya layaknya model wanita benaran. Parahnya lagi make up yang luarbiasa itu hanya bisa membuatku berkedip-kedip ngak nyaman. Ngak biasa sih pakai gitu-gituan. Beda banget dengan finalis lainnya yang enjoy-enjoy saja.

Nah, lebih gila lagi pada sesi swimsuit. Gila…….banget!!!lekuk-lekuk tubuh kami terekspor begitu vulgar. Tentu saja bagian-bagian yang ‘tidak mencerminkan” sisi feminim harus ‘disimpan” dulu. Teringat pengalaman rekan-rekan dikontes miss universe yang sebenarnya, sayapun membawa kain tipis yang sengaja kulilitkan pada bagian yang paling sensitive. Ungtunglah pada sesi ini ngak lama-lama banget. Bisa dibayangin, kalau saya pingsan gara-gara rasa malu yang amat sangat. Oh, yach. Hampir lupa. Pada sesi casual tadi para peserta diambil profilnya. Siapa namanya, asal daerahnya.semua itu langsung direkam oleh handycam panitia. Nah, disana kami bebas bergaya sesuai dengan latar pilihan kami masing-masing.

22 juni 2007

Hari itu saya bangun lebih pagi dari hari-hari yang lain. Maklum,mobil angkot tetangga yang jalurnya melewati tempat karantina berangkat lebih pagi. Tak banyak barang yang saya bawah. Perlengkapan mandi dan pakaian ganti ala kadarnya. Itupun mubassir saja. Pakaian ganti ngak saya pakai pas ditempat karantina. Saya sedikit lupa jam berapa saya sampai ditempat karantina. Satu yang pasti saya dating lebih awal dari waktu yang dipatok oleh panitia. Fiuh, mataku hanya nanar memandangi mess dari gerbang yang masih tertutup. Risau dan gelisah pastinya. Dipikiran gue saat itu macam-macam. Kirain gue yang salah hari samapi pikiran buruk kalau –kalau kru panitia jam karetan semua. Pokoknya dongkol banget.

Waktu terus bergulir. Novel yang sengaja kubawah entah berapa kali gue baca sampai tamat. Bosan duduk ditempat satu sayapun pindah ketempat lain. Bahkan, sempat kebelet pipis. Ungtunglah guru TK berbaik hati mengizinkan saya numpang pipis sitempatnya. Kalau ngak bias kebayang deh kejadiannya. Lama menunggu ternyata benar-benar membosankan. Apalagi peserta maupun panitia ngak seorangpun yang kelihatan lubang hidungnya.

Mungkin waktu itu dah lewat dari jam sembilan pagi. Bermaksud mengusir suntuk, saya memilih jalan-jalan mengitari tempat itu. Ternyata benar. Pintu gerbang dari arah depan justru ada disisi yang berlawanan. Ternyata pintu gerbang yang tadi hanya bagian belakang saja. Harap-harap cemas saya bertanya pada satpam sekolah

“maaf, pak. Tempat karantina buat para peserta miss uniperes dimana yach?’ dengan sedikit keki gue bertanya pada petugas sekolah itu. Ungtunglah orang tersebut segera merespon dan nunjukin tempat yang kumaksud tadi. Fiuh, ternyata panitia baru beberapa orang. Kalau peserta barulah bunga, yeyen, dan keisya. Yang terakhir ini baru ketemu ditempat ini. Anaknya masih skul di smk. Masih pemalu bangt juga.dikit basa-basi lalu kembali asyik dengan novel ditanganku

Seremonial pembukaan mengawali perjumpaan itu. Dalam pembagian kamar ternyata saya sekamar dengan miss mannnuruki (yeyen) dan miss mariso (keisya). Dipandu oleh ino dan imam rangkaia acara dan peraturan karantina mulai dibacakan. Yach, ngak beda jauh dengan acara-acara resmi lainnya. Kesan santai tapi serius benar-benar terasa. Hari itu materi etika dan retorika dibawakan oleh harits dan jack. Yang pada akhirnya meski dipending karena waktu jumatan telah tiba. Tentunya kami semua berangkat kemesjid bersama.

Hari yang benar-benar bombastis. Beauty class yang dibawakan oleh joic cukup menarik juga. Ternyata sebarek artis nasional pernah diriasnya. Tersebutlah dewi Sandra, krisdayanti, raihanum dan bayak lagi. Tak terasa waktu terus bergulir. Sore mulai menjelang mengawali kelas koreografi. Duh, bayangin betapa kakunya saya waktu itu. Koreo yang apik dibawakan oleh andika benar-benar heboh dan berkesan. Tak terasa sampai magrib koreo terus dipelajari. Duh, benar-benar snagat berkesan.malam itu, saya kurang tahu pasti materi table manner yang dibawakan oleh ckiko. Tapi yang pasti waktu itu malam semakin larut saja. Kala panitia berkata bahwa teori yang disampaikan tadi akan langsung dipraktekkan kontang saya kaget setenegah hidup. Bayangin, betapa galaunya hati saya waktu itu. Bisa ngak saya makan ala barat? Biasanyakan Cuma pakai sendok dan garpu. Bahkan tak jarang dengan tangan kosong. Apalagi meski makan kentang, sayuran dan ayam. Menu super aneh buat saya.

Hu…….rasanya benar-benar memalukan. Saya kaku dan tak tahu harus bagaimana. Kelucuan dan kelucuan menemani seluruh kontestan. Miss tallo (marsyanda ayuanita) bikin ulah lagi. Pokoknya sampaikering gigi dibuatnya. Sungguh, moga aku tak ketemu lagi dengan konsep makan ala barat lagi. Ngak puas gitu

Jam 21.00 diadain pemutaran video miss uniperes tahun sebelumnya. Pokoknya sekilas missuniperes mulai diperlihatkan. Cantik dan apik. Itu kesan saya dengan penampilan orang-orang didalam gambar itu. Saying materi terakhir harus mulai. Materi yang bawakan oleh alfa. Jujur, materinya lumayan menarik. Tapi cara membawakannya masih kurang streg dihati. Apa karena saya sering ketemu dengan pemateri-pemateri sejenis dari unm? Entahlah. Yang pasti beda aja rasanya.

Beberapa peserta sempat curhat. Termasuk saya sendiri. Larut malam barulah rangkaian acara usai malam itu. Segera kami semua masuk kekamar menghempaskan tubuh yang penat diatas kasur yang empuk. Tak lama kantukpun membuai dalam lena mimpi.

23 juni 2007

Hari kedua sekaligus terakhir kami ditempat karantina. Morning dipandu oleh gafur dan jack.asyik juga bergoyang ditemani musik yang menghentak dipagi hari. Lumayan heboh juga. Apalagi marsyanda lagi-lagi berulah. Ulah-ulah gilanya menarik perhatian anak-anak sekolah. Duh, rasanya saya ngak nyaman banget.buru-buru saya pura-pura ke wc dan sakit perut. Dengan santainya saya masuk ke kamar dan ngumpet disana sampai acara usai.

Kalau ngak salah materi terakhir hari itu adalah HIV/AIDS yang dibawahkan oleh tony dari kraaids. Tahukan tony/ suaranya yang khas dengan penampilan yang energik membuat materi mengalir bagai air. Ngak ada rasa bosan gitu. Meski materi yang disajikan terbilang biasa saya dengar. Pada sesi itu yeyen sebagai seorang miss tampil kedepan menceritakan “keahliannya” mengggunakan kondom. Wih, merinding juga mendengar pengalaman itu. Tak bias saya bayangkan saat monas…….masuk digorong-gorongnya. Ih, saya ngomong apa yach

Matahari mulai condong keubun-ubun. Kontrak panitia dengan pengelolah mess berakhir siang itu. Peserta dan panitia bergegas pergi. Kali ini mirror studio menjadi tujuan kami. Disana masih ada beberapa kontestan yang belum syuting profil. Dan tentu saja agenda utama kami adalah foto bersama.

Dengan menumpang angkot jurusan unhas-cendrawasi kami para kontestan melaju ke mirro studio. Persiapan-persiapan menjadi rutinitas kami. Kali ini kami semua berfose dengan menggunakan tsir missuniperes yang telah dibagikan oleh panitia. Asyik banget. Kali ini saya sedikit heppy. Meski masih malu-malu. Maklum wig kribo masih harus saya pakai. Senja telah tiba barulah saya tinggalkan tempat itu. Dan lagi-lagi insiden kecil menimpa saya. Polsesan make up belum tercuci bersih ketika meinggalkan tempat itu. Sempat saya lihat tatapan aneh dari sopir angkot. Ngak gue pedukin lagi deh

24-30 juni 2008

Selama satu minggu ini, semua finalis menjalani latihan koreo, latihan penampilan dan mempermantap 3B yang dimilikinya. Secara khusus memoent ini benar-benar kumanfaatkan untuk “mengejar” ketertinggalan dari finalis lainnya. Body language saya masih sangat buruk. Kaku, dan belum mencerminkan misss sejati. Antara rasa percaya diri dan rasa tidak percaya diri masih pasang surut. Malah lebih banyak ngak percaya dirinya.

Terlebih mendnegar komen para panitia dan guru koreo. Katanya diantara semua peserta sayalah orang yang nantinya merusak acara dimalam puncak nanti. Banyak ketakutan-ketakutan yang menghantui panitia. Sesepuh waria telah mewanti-wanti untuk tidak merusak tatanan yang telah baku dengan tampil konyolnya dimalam final nanti. Sungguh amat berat bagiku untuk tampil luwes hanya dalam waktu sesingkat itu.n semangatku kadang surut. Dan ingin mundur andai tak berfikir betapa banyaknya sudah pengorbanaku dalam ajang ini.akankah semuanya sia-sia dengan kemunduranku.

Ajang missuniperes adalah ajang yang juga menjual 3B seperti ajang sejenis. Kalaulah aku kalah di B yang pertama (beauty) maka aku masih punya peluang di brain dan behaeour. Bukti kalau saya serius adalah sikap total saya dalam mengikuti sesi demi sesi sampai malam grand final nantinya.

7 juli 2007

Inilah puncak acara missuniperes. Malam itulah kami para finalis yang lolos masuk grand final harus berjuang habis-habisan menarik simpati juri dan penonton. Hari itu tak satupun akseksori pendukung kumiliki. Jangankan merawat tubuh disalon, wig dan kostumpun saya belum punya. Bias dibayangkan betapa kalutnya saya waktu itu. Disinilah totalitasku mulai dipertaruhkan lagi. Terpaksa saya relpon saudara perempuanku dan meminta uang untuk mebeli aksesori itu. Siang itu juga saya lansgung ke sentral membeli wig dan sepatu hak tinggi. Waktu yang benar-benar mepet.

Magrib barulah saya tiba dihotel horizon. Tempat para kontestan melakukan persiapan-persiapan. Bergegas sayapun mulai dandan dengan jack sebagai juru riasku. Busana casual seadanya menjadi pakaian pertamaku. Andai saat itu ada sponsor mungkin kondisi ngak hancur-hancur banget deh.

Tepay pikul 7 malam saya dmiss mariso berangkat ke main hall gedung mulo. Tempat kontes berlangsung. Tiba disana pengunjung mulai berdatangan. Wah, rasanya nervous kembali menyerang. Sekuat tenaga aku menenangkan diriku. Malam itu adalah puncak acara. Besok aku juga bebas menjadi diriku kembali. Sayapun bergabung dengan para finalis yang masuk 12 besar. Disana, telah ada miss tahun sebelumnua. Bahkan dari wcpa. Penampilan mereka benar-benar perfeck. Tidak seperti diriku yang apa adanya.

Mc dipandu oleh ino dan harizs. Musik pengiring mulai berbunyi sebagai tanda para kontestan mulai beraksi. Sayapun berusaha tampil maksimal sesuai dengan kemampuanku. Sesi eliminasi mulai dilakukan. Semua peserta kembali masuk kedalam panggung untuk menentukan siapa yang mesti tereliminasi lebih dulu. Waktu itu saya pasrah saja. Dari segi fisik saya kalah jauh dengan mereka semua. Tapi ternyata tidak. Satu persatu nama miss yang lolos kebabak berikutnya mulai dibacakan. Miss mannuruki, miss panakkukang, miss mariso, miss new baling, miss tamalanrea, miss masale dan terakhir miss mangasa (saya sendiri). Saya tak mengangka. Saya masuk tujuh besar. Otomatis miss tallo, miss kaluku bodoa, miss sunguguhminasa, miss batua tereliminasi lebih dulu.

Saat itu perasaan haru menyeruak dilubung hatiku. Ternyata wajah yang tak cantik tidak begitu menjatuhkan diri kita didepan orang lain. Masih ada indokaotr lain yang bias aku asah dan bias kuandalkan. Kali ini peserta harus menjawab pertanyaan yang diambil daris ebuah kotak. Pertanyaan dari miss tamalanrea. ‘ dosa terbesar yang pernah kau lakukan dalam hidupmu”. Dengan mantap pertanyaan itu aku jawab “ dosa terebsar yang pernah aku lakukan adalah tak percaya pada diri saya sendiri”. Namun, saying.kemapuan saya hanya sampai disini. Dalam perebutan lima besar saya dan miss panakkukang harus terelominasi.

Persaingan makin sengit. Tersisa lima besar finalis. Miss tamalanrea, miss mariso, miss mannuruki, miss new baling dan miss masale. Kali ini kontestan harus menjawab pertanyaan dari juri utama yang berasal dari beberapa kalangan dan disiplin ilmu. Keberuntungan masih berpihak pada miss mannuruki, miss mariso dan miss tamalanrea. Miss masale dan new balangpun harus tereliminasi

Sebelum tiga besar kembali bersaing merebut posisi puncak, semua kontestan kembali masuk untuk merebut kategori-kategori. Miss nature, miss fotogenic, miss intelegentia, miss congeniality, miss pavorite. Dengar-dengar banyak panitia dan penonton menjagokan saya dan miss new baling merebut miss intelegentia, namun fakta berkata lain. Saya justru merebut miss nature atau duta lingkungan hidup. Acara puncak malam itu benar-benar milik miss tamalanrea yang juga sekalihgus miss fotogenic (denagr-dengar dia adalah finalis waria pavorite sekabupaten barru)